Thursday, 24 January 2013

Gempar !!! Pesakit Meninggal Dunia Saat Operasi, Kerana Doktor makan tengahari

Akibat kekurangan oksigen, pasien lelaki itu mengalami kerusakan 
otak parah dan akhirnya meninggal seminggu kemudian.



Seorang lelaki Sweden diketahui meningal dunia setelah dirinya menjalani operasi pengangkatan tumor di sebuah rumah sakit di kawasan Lidkoping, Sweden.

Seperti dilaporkan koran The Local, saat dirinya tengah menjalani prosedur perawatan di meja operasi, seorang dokter anestesi dan perawatnya dikatakan pergi meninggalkannya untuk makan tengahari.

Doktor yang menangani lelaki berusia 72 tahun itu, diketahui berada dalam penanganan anestesi pada pukul 10 pagi.

Menurut The Local, doktor anestesi kemudian meninggalkannya pada siang hari untuk makan siang, yang kemudian diikuti oleh ketua perawat anestesi lima belas minit kemudian.

Sementara mereka pergi, tidak ada anestesi pengganti untuk mengambil alih perawatan. Seorang perawat anestesi lainnya kemudian dipanggil, namun dirinya tidak terbiasa dengan alat respirator yang menampal pada lelaki tersebut.

Walhasil, dengan segera pesakit yang sudah tua itu mulai mengalami pendarahan dengan tekanan darahnya mulai turun.

Perawat pengganti yang putus asa itu, mencoba untuk menemukan anestesi yang menanganainya sampai pukul 1 siang, ketika kondisi pria itu telah kritis.

Dokter dan perawat yang baru kembali dari makan siang, menemukan bahwa alat respirator lelaki itu telah dimatikan dan menyebabkan pesakit kekurangan oksigen selama lapan minit.

Mereka mencuba untuk menyadarkan pesakit, namun tidak berhasil. Kerana kekurangan oksigen, lelali itu mengalami kerosakan otak parah dan akhirnya meninggal seminggu kemudian.

Insiden yang menimpa  lelaki malang itu baru-baru ini dilaporkan kepada Dewan Nasional Kesehatan dan Kesejahteraan Sweden oleh putri pesakit tersebut. Pihak Dewan sendiri telah mengeluarkan kritik tajam soal kebijakan rumah sakit dalam menangani pesakitnya.

Sumber

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

No comments:

Post a Comment